BREAKING NEWS
latest

Mencermati Dinamika Pelayanan Pendidikan Sekolah Kristen Margoutomo di Desa Purwodadi Kec, Pematang Bandar

Foto: Yayasan Pendidikan Kristen Margoutomo (YPKM) Desa Purwodadi Kecamatan Pematang Bandar


Foto: Kegiatan Belajar-Mengajar


Di saat rakyat Indonsia merayakan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, kala itu 6 desa  Java kolonisasi, masyarakat  belum dapat membaca dan menulis.
Suwantio Taruno  berasal dari Solo ,sebagai pensiunan karyawan kebun Sisalaras Pematang Bandar  merasa terpanggil  melayani  dengan memberikan pendidikan membaca dan menulis  kepada  masyarakat  yang dilakukanya  setiap  malam hari di  tempat kediamanya.
Dalam proses antusias masyarakat sangat besar sehingga tempat tinggal  Suantio  tidak lagi  dapat menampung masyarakat untuk belajar. Pada saat itu Suantio mendengar bahwa Domine Cofinus sebagai Pendeta  berasal dari Netherland bertugas  di Gereja Gereformed di Medan ( GKI-Sumut medan ) dan Suantio segera menemui untuk  bekerjasama  dengan memohon dukungan guna membantu masalah yang di hadapi Masyarakat  terutama untuk pengadaan tempat belajar membaca dan menulis.
Pertemuan  Suantio dengan Domine Cofinus membuahkan hasil,berselang waktu di Tahun 1947-1948 ,Gereja Gereformed  menyediakan lahan seluas  1 ha di Desa Purwodadi  wilayah Kecamatan Pematang Bandar  Kabupaten Simalungun,maka secara bergotong royong pula masyarakat  disaat itu mendirikan ruangan dari bahan alam  sederhana   untuk di jadikan sebagai  tempat belajar bagi mereka sembari pola belajar  di awali dan di tutup dengan bernyanyi dan berdoa.
Untuk mendukung  proses belajar  masyarakat ,Gereja Gereformed  mengirimkan  tenaga pengajar  hingga pada 1 Pebruari  1949 Pendidikan Sekolah Rakyat ( SR ) Kristen Margoutomo  di buka secara resmi yang berkedudukan di Desa Purwodadi Kec.Pem.Bandar Kabupaten Simalungun Provinsi  Sumatera Utara. Seiring dengan  berjalanya waktu minat masyarakat belajar terus  meningkat  dan Pada akhirnya di Tahun 1956 – 1959 Gereja Gereformed kembali merekrut Tenaga Pengajar  yang berasal dari Solo. Dan Tahun 1960 Sekolah Rakyat  ( SR ) Kristen  Margoutomo  menjadi Sekolah  Dasar Yayasan Kristen Margoutomo ( YPKM ) yang bersubsidi  ,finansial  tenaga pengajar   di tanggung oleh pemerintah dan kurikulum juga di sesuaikan dengan kurikulum pendidikan Indonesia, akan tetapi tidak mengabaikan  metode pengajaran melalui berdoa dan bernyanyi  serta pelaksanaan perayaan hari besar kristen sebagai cirikhas  pendidikan Kristen Margoutomo yang di terapkan kepada anak-anak pelajar sejak mula pendidikan belajar membaca menulis yang di rintis oleh Suantio kala itu .
Di Tahun 1961 YPKM kembali mendirikan Pendidikan SMP untuk menampung lanjutan pendidikan  para siswa SD.  Sehingga pada saatnya di tahun 1978 Dewan pengajar YPKMU di angkat menjadi status Pegawai Negeri Sipil ( PNS )
Seiring dengan berjalanya waktu dan perubahan peraturan pemerintah tentang  tenaga  PNS,pada saatnya  di tahun  1999   Pemerintah tidak lagi memberikan subsidi  bagi para pengajar YPKM  hingga saat ini.
Namun para pengajar tidak surut dalam menjalankan komitmen  jiwa panggilan untuk  melayani melalui pendidikan kepada anak-anak masyarakat di wilayah kecamatan Pematang Bandar Kabupaten Simalungun Provinsi Sumatera Utara.
Tim pengajar Yayasan Kristen Margoutomo saat ini tetap melayani sekalipun  bergantung  pada matapencarian bertani  musiman ,disamping dari iuran  uang sekolah sekedarnya   yang di dapat dari  masyarakat yang saat ini  menyekolahkan anak-anaknya di Yayasan Kristen Margoutomo ( YPKMU )
 

Di kutip dari GI.Dwi Supriono .S.Pd










(sfh)
« PREV
NEXT »

No comments