![]() | ||
Manusia pertama ciptaan Allah telah merusak tatanan
indah yang diciptakan Allah, lewat pelanggaran akan perintah ALLAH dalam
sebuah rangkaian dosa. Sejak saat itu dosa sepertinya tidak pernah
lekang dari kehidupan manusia. Bahkan pada kehidupan awal dari manusia
mula-mula Allah melontarkan pernyataan penyesalan telah mencitrakan
manusia. Perbuatan-perbuatan dosa yang dilakukan manusia yang juga
senantiasa diikuti dengan teguran teguran, baik berupa nasehat nasehat
maupun tindakan - tindakan hukuman tidak menimbulkan efek jera pada
kehidupan manusia. Dibimbing para hakim, raja-raja dan juga para nabi
yang diikiuti dengan "hukuman-hukuman" juga tidak menjadikan manusia
dekat kepada Allah. Semua manusia telah berbuat dosa dan telah
kehilangan kemuliaan Allah. Dosa telah menjadikan manusia menjauhi
"gambar" Allah.
Hukum Allah sudah jelas, bahwa upah
dosa ialah maut. Apakah semua umat manusia yang hidupnya lebih
cenderung berbuat dosa akan lenyap dalam dunia maut ? Yohanes telah
menubuatkan : Karna begitu besar kasih Allah akan dunia ini,sehingga Ia
telah mengaruniakan AnakNyayangTunggal, agar barang siapa yang percaya
kepadanya tidak binasa, tetapi beroleh hidup yang kekal. Wujud kasih
Allah itu ialah Yesus yang mengerjakan keselamatan lewat jalan salib.
Jalan salib yang memang sudah dibuatkan oleh Yesaya, yang diselesaikan
di Golgata. Proses yang panjang sejak kelahirannya sampai ke Golgata
adalah wujud kasih Allah.
Sengsara Yesus di salib
bukan karena dosanya, tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang
ditanggungnya, dan kesesangraan kita yang dipikulnya....Dia teritikam
oleh karena pemberontakan kita, Dia diremehkan oleh karena kejahatan
kita. Via dolorosa adalah jalan yang diciptakan Allah untuk mendatangkan
keselamatanbagi kita dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.
Sengsara
Yesus, yang dilakoniNya dengan mencucurkan darah, menjadikan kita
sembuh, membuka pintu keselamatan bagi kita. Kasih Allah adalah sebuah
pengorbanan yang besar yang berkuasa merubah hidup manusia. Manusia yang
penuh dosa itu disucikan lewat darah Yesus.
Mari
mengarahkan mata hati kita kepada salibNya seraya menyesali semua
dosa-dosa kita,dan mengijinkan darahNya mengalir menyucikan kita dan
bilur-bilurnya menyembuhkan. Menjadikan kita menjadi baru. Biarlah Salib
merubah hidup kita yang menjadi berkat bagi semua ciptaannya.
Bishop Darwis Manurung.S.Th.,M.Psi
Ketua UMUM PGI Wilayah SUMUT
No comments
Post a Comment