BREAKING NEWS
latest

Sidang Majelis Pekerja Lengkap PGI Wilayah Sumatera Utara Tahun 2019

Foto: Pembukaan Sidang MPL 2019 diikuti dengan Pemukulan Tagading di Sopo Agave GKPI-Tomok, Samosir

Foto bersama MPH dengan para Panelis di Sidang MPL 2019


Sidang Majelis Pekerja Lengkap PGI Wilayah Sumatera Utara (S-MPL PGIW-SU) Tahun 2019 dilangsungkan di Sopo Agape GKPI, Tomok, Kabupaten Samosir, dari tanggal 23 - 25
April 2019, dengan mengangkat tema : "Tuhan Mengangkat Kita Dari Samudera Raya (Bndk. Mzm. 71 : 20) dan sub tema : "Dalam Solidaritas Dengan Sesama Anak Bangsa, Kita
Tetap Mengamalkan Nilai-nilai Pancasila Guna Menanggunlangi Kemiskinan, Ketidakadilan, Radikalisme dan Kerusakan Lingkungan", serta  pikiran pokok : "Membangun
Demokrasi yang Adil Bagi Kesejahteraan Semua".

Pembukaan S-MPL PGIW-SU tahun 2019 dihadiri oleh Anggota MPL PGIW-SU, Utusan Gereja-gereja anggota PGI Wilayah Sumatera Utara, PGI-D/BKAG/BMAG/BKUK se-Sumatera Utara, POUK binaan PGI Wilayah Sumatera Utara, serta tamu undangan seperti Pangdam I/BB yang diwaliki oleh Kol. (Inf.) Eli Hasudungan Limbong, Kapolda Sumut yang diwakili Kombes (Pol.) Dr. Maruli Siahaan, SH, MH, Wakil Bupati Samosir Ir. Juang Sinaga, Bupati Humbang Hasundutan yang diwakili Asisten III Drs. Janter Sinaga, Bupati Tapanuli Utara yang diwakili Eliston Lumbantobing, Bupati Toba Samosir yang diwakili Sangkap Pasaribu, serta kaum ibu GKPI Tomok.

Bishop GKPI Pdt. Oloan Pasaribu, M.Th dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada MPH PGIW-SU yang telah mempercayakan GKPI sebagai tuan-nyonya rumah Sidang MPL PGIW-SU tahun 2019 ini. GKPI memilih Sopo Agape ini sebagai tempat pelaksanaan Sidang MPL untuk mengingat kembali alm. Pdt. Dr. Andar Lumbantobing yang telah memberi nama "Agape" pada sopo ini dan mengingat kembali kepedulian kaum perempuan GKPI terhadap para Pendeta dan keluarga, terang bishop.

Pdt. Oloan juga berterima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Samosir dan Kepala BPN Samosir yang turut membantu pengurusan sertifikat kepemilikan tanah Sopou Agape. Diungkapkan Bishop, Sopo Agape luasnya sekitar 2 ha. Dengan luas lahan seperti itu biaya yang dibutuhkan untuk pengurusan sertifikat kepemilikan sekitar 200 jutaan.
Namun dengan adanya kebijakan Pemerintahan Jokowi tentang kepengurusan kepemilikan tanah, GKPI hanya membayar 15 ribu rupiah.

Kombes Pol. Dr. Maruli Siahaan, SH, MH, yang mewakili Kapolda Sumut dalam sambutanya mengucapkan terima kasih kepada para pimpinan gereja dan pelayan gereja yang turut mensosialisasikan pemilu dan mengajak warga gereja untuk menggunakan hak pilihnya dalam Pemilu 2019 ini. Disambung Maruli, hal ini nyata dari naiknya angka partisipasi pemilih di hampir seluruh Kabupaten/ Kota yang penduduknya dominan warga gereja.

Mengenai program pemerintah untuk menata kawasan Danau Toba, perwira yang bertugas di Polda Sumut ini sangat mengharapkan partisipasi dan kerjasama gereja-gereja mendukung pemerintah mewujudkan kawasan Danau Toba sebagai destinasi wisata internasional, dan harapannya melalui sidang ini nantinya lahir rekomendasi partisipasi
gereja dalam hal tersebut dan peran gereja dalam hal yang baik, tutup Kombes Maruli.

Ketua Umum PGIW-SU Bishop Darwis Manurung, S.Th, M.Psi, pada sambutannya menyampaikan bahwa sepanjang sejarah PGI Wilayah Sumatera Utara, baru Sidang MPL inilah Kepala
Daerah yang hadir serta pejabat Polda dan Pangdam hadir dengan lengkap. Terima kasihlah kepada bapak-bapak sekalian yang sudah meluangkan waktunya, ucap Ketua Umum.

"Persidangan kita kali ini sangat mendapat antusias yang tinggi, terlihat dari kehadiran peserta telah melebihi quorum karena sebelumnya saya khawatir persidangan tidak quorum.  Rekomendasi harus kita terbitkan dalam sidang MPL ini, termasuk gerakan mengatasi krisis kerusakan lingkungan", ucap ketum.

"Sudah saatnya Gereja berani mengungkapkan yang benar, seperti peristiwa tanah longsor di Parapat. Gereja harus berbicara, suara gereja harus memperdengarkan suara kenabian, gereja harus menolak perselingkuhan antara penguasa dengan pengusaha. Rekomendasi itu harus kita keluarkan untuk pengembangan Danau Toba yang kita cintai ini", terang Ketua Umum mengakhiri
sambutannya.

Ir. Juang Sinaga, Wakil Bupati Samosir pada sambutannya menyampaikan, "Kenapa Kabupaten Samosir mencetuskan Samosir adalah “kepingan sorga”? Karena sorga itu sangat
indah dan luar biasa, tempat kita berkumpul nanti. Oleh sebutan itu, kami dari Pemerintahan, mengajak masyarakat berperilaku menjadikan Samosir sebagai kepingan sorga
melalui perilaku masyarakatnya, apalagi setelah pemerintah pusat menetapkan kawasan Danau Toba sebagai kawasan destinasi wisata, untuk itu, perlu perbaikan pola masyarakat", terangnya.

Ditambahkan Ir. Juang, "Pemerintah Samosir mengucapkan selamat atas rapat kerja PGI ini. Kami berpesan, bahwa dalam realitas dunia sekarang ada radikalisme, kemiskinan, ketidakadilan, dan kerusakan lingkungan. Kami berharap gereja menjadi ujung tombak untuk mengatasi keempat hal ini. Harapan kami, gereja yang mempunyai umat, maka peran pimpinan agama sangat dibutuhkan untuk mendorong masyarakat".

Setelah Wakil Bupati Samosir memberi sambutan, Ketua Umum PGIW-SU bersama tamu undangan membuka pelaksanaan Sidang MPL PGIW-SU tahun 2019, ditandai dengan pemukulan tagading secara bersama-sama.

Sidang MPL PGIW-SU Tahun 2019 diisi dengan seminar bertemakan "Pelayanan Gereja di Bidang Hukum" dengan narasumber Jhony Simanjuntak, SH, dari Komisi Hukum dan HAM PGI. Panel Diskusi Panel bertajuk "Peluang dan Tantangan Danau Toba Sebagai Kawasan Destinasi Wisata Bagi Masyarakat dan Gereja", dengan Panelis : Delima Silalahi dari KSPPM, Basar Simanjuntak Direktur Pemasaran Pariwisata BPODT, Drs. Wilmar Simandjorang dari Geopark, dan Ratna Gultom dari Yayasan Peduli Danau Toba (YPDT). Selanjutnya Informasi terkait "Gereja Ramah Anak" yang disampaikan Haryati selaku Ketua Nasional Jaringan Peduli Anak Bangsa (JPAB). (f/h)
« PREV
NEXT »

No comments