![]() |
Foto bersama MPH PGIW-SU, Sekda dan beserta para Fungsioner PGI-D Pakpak Bharat |
![]() | |||
Foto: MPH PGIW-SU (kanan) dengan Ketua PGI-D Pakpak Bharat (kiri) pada penyerahan SK |
PGI-WSU
(14/05). Bertempat di Gereja GKPPD Salak Kota, Jl. Lae Ordi Salak, Ketua Umum
PGI-WSU Bishop Darwis Manurung, S.Th, M.Psi didampingi Wasekum PGI-WSU Pdt.
Bima Gustav Saragih melantik Pdt. Erde Berutu, S.Th dan Pdt. Justianus
Sitepu beserta seluruh fungsionari PGI Daeraah Pakpak Bharat (PGI-D Pakpak
Bharat) periode 2019-2024.

Acara pelantikan
ini dilangsungkan bersamaan dengan kebaktian Minggu, yang disaksikan oleh Pj.
Bupati Pakpak Bharat Dr. H. Arsen Nasution, MA, Sekda Pakpak Bharat Drs.
Sahat Banurea, M.Si, Asisten II Ir. Supardi Padang, MM, Kadis Pariwisata
Drs. Bambang Banurea, Ka. BKD Ir. Sartono Padang, MM, Camat
Salak Sahat Boangmanalu, S.Pd, MM dan jemaat GKPPD Salak Kota.
Dalam sambutannya, Pj. Bupati menyambut baik lahirnya PGI-D di Pakpak Bharat dan siap mendukung kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh PGI-D nantinya. Ditambahkannya, Peran gereja begitu amat besar dalam kehidupan bermasyarakat, sebab gereja dan tokoh pemuka agamanyalah yang akan membina seluruh jemaatnya, sehingga tercipta kehidupan jemaat yang stabil spiritualitasnya. "Stabilitas spiritual menjadi penentu stabilitas suatu wilayah", ungkap Arsen.
Pj. Bupati yang juga Staf Ahli Gubernur Sumut ini berbagi pengalaman bagaimana peran gereja yang besar dalam menangani pengungsi korban erupsi gunung Sinabung. "Pada tahun 2013 lalu, ketika terjadi erupsi gunung Sinabung, saya ditelepon pak Gatot, Gubsu pada masa itu. Berketepatan posisi saya di Malaysia, Gubernur meminta agar saya segera menangani para korban erupsi gunung Sinabung. Empat jam setelah ditelepon saya tiba di Medan dan langsung menuju lokasi. Saya terkejut, dari 4000 orang yang mengugsi, tak ada satupun yang terlantar. Tenda-tenda sudah didirikan dan tak ada seorangpun pengungsi yang tak mendapatkan makanan. Semuanya sudah dikerjakan dengan baik oleh GBKP", ungkap Arsen.
Beranjak dari hal tersebut, Arsen mengajak agar gereja-gereja juga memainkan peran yang sama, apalagi khususnya di Pakpak Bharat, yang diperkirakan rawan bencana. Ada 32 desa yang rawan bencana, dan saat ini Pemkab berupaya agar Pakpak Bharat memiliki kader tangguh dalam menanggulangi, dan hal ini akan tercapai dengan adanya bantuan dari gereja-gereja, terang Arsen.
Setelah Pj. Bupati Pakpak Bharat memberikan sambutanya, acara diteruskan dengan ibadah minggu dan pelantikan fungsionaris PGI-D Pakpak Bharat.
Dalam
ibadah minggu, khotbah disampaikan oleh Ketua Umum PGI-WSU yang dikutip dari
Yohanes 15:1-8. Ketua Umum PGI-WSU Bishop Darwis Manurung, S.Th, M.Psi
menyampaikan bahwa sebagai orang yang hidup di dalam Kristus Yesus, setiap
orang percaya harus berbuah, hidup di dalam kasih. Demikian juga dengan seluruh
warga di Pakpak Bharat yang pada umumnya beragama Kristen. Masyarakat
Pakpak bharat harus menunjukkan identitasnya sebagai orang yang percaya, yang
menghasilkan buah kebaikan sebagaimana tertulis dalam 1 Korintus 13,
terang Bishop Darwis Manurung.
Pelantikan fungsionaris PGI-D dilangsungkan setelah khotbah minggu yang disampaikan oleh Ketua Umum. Pelantikan dipimpin oleh Ketua Umum yang didampingi Wasekum PGI-WSU. Adapun fungsionaris PGI-D Pakpak Bharat yang dilantik yakni, 15 orang Majelis Pekerja Harian (MPH) yang terdiri dari Ketua Umum Pdt. Erde Berutu, S.Th, 3 orang unsur ketua, Sekretaris Umum Pdt. Justianus Sitepu, Bendahara Umum Pdt. Grace Samosir dan 9 orang anggota; 6 orang Majelis Pertimbangan (MP), dan 5 orang Badan Pengawas Perbendaharaan (BPP).
Ketua
Umum PGI-D Pakpak Bharat Pdt. Erde Berutu, S.Th dalam sambutannya mengucapkan
terima kasih kepada MPH PGI-WSU yang telah melantik seluruh fungsionaris
PGI-D Pakpak Bharat. "Dukungan dari MPH PGI-WSU beserta seluruh umat
Kristen dan Pemkab Pakpak Bharat sangat kami butuhkan", terang Erde
Berutu.
Diakhir ibadah minggu dan pelantikan fungsionari PGI-D Pakpak Bharat, Ketua Umum PGIW-SU Bishop Darwis Manurung mengingatkan agar fungsionaris yang telah dilantik bekerjalah dengan baik, memenuhi tugas dan panggilannya. “Kalau tidak sanggup bekerja lebih baiklah mundur dari jabatannya”, ungkap Darwis Manurung mengakhiri sambutannya. (f/h)
No comments
Post a Comment