BREAKING NEWS
latest

SINODE AM KERJA (SAK) XXI GKPI 2018




Dari Kiri- Kanan : Pdt Ro sininta hutabarat/Ibu, Andar Gultom, Ferlin Nainggolan SH, Togar sitorus, Ibu b/r Hutasoit, Pdt WTP Simarmata, Bishop Oloan Pasaribu M.Th/Ibu, Pdt Gomar Gultom, Bishop Darwis Manurung M.Psi, Ephorus Togar Simatupang M.Th/Ibu, Pdt Rehpelita ginting,P.Sinaga ,Ketua Panitia Sinode AM GKPI 2018
Senin (8/10) pgi-sumut.or.id
#Latepost

Selasa(2/10) yang lalu, Gereja Kristen Prostestan Indonesia (GKPI) mengadakan Sinode Am Kerja (SAK) XXI GKPI 2018, bertempat di GKPI Center, Rambung Merah, Pematang Siantar.

Sebelum SAK XXI GKPI 2018 dibuka resmi, terlebih dahulu diadakan kebaktian pembukaan yang dihadiri sekitar 300-an orang, yang terdiri dari para peserta, tamu undangan dan warga jemaat. Turut hadir juga pada acara pembukaan sidang SAK XXI GKPI 2018 ini para pimpinan gereja tetangga, Sekretaris Umum PGI-Pdt. Gomar Gultom, M.Th, Ketua Umum PGI Wilayah Sumut-Bishop Darwis Manurung, S.Th, M.Psi, Moderator UEM-Pdt. WTP. Simarmata, MA, yang mewakili Gubernur Sumatera Utara-Ferlin Nainggolan SH, Wakil Walikota Pematang Siantar-Togar Sitorus, SE, MM, Dirjen Kemenag RI, serta yang mewakili Bupati Simalungun.

SAK XXI GKPI Mengambil Tema: “Tuhan Menunjukkan Kasih Setia, Keadilan dan Kebenaran di Bumi” (Yeremia 9:24b), dan sub tema: “Membangun Citra Positif GKPI dalam Rangka Mewujudkan Pembaruan, Perdamaian dan Pemberdayaan Warga GKPI di tengah Masyarakat”.

Bishop Oloan Pasaribu M.Th menerangkan tema dan sub tema SAK XXI GKPI dalam khotbahnya. Oloan mengatakan gereja GKPI saat ini sudah harus berbenah dalam pelayanan-pelayanannya dan menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran di bumi.

Oloan mengajak warga jemaat untuk merenungkan bahwa kebijaksanaan, kekuatan dan kekayaan yang dimilikinya merupakan pemberian Tuhan. Pertanyaannya sekarang, bagaimana kita mengelola pemberian Tuhan itu, apakah hanya membawa kebaikan dan kemegahan untuk diri kita sendiri, atau membawa kebaikan terhadap sesama dan alam ciptaan Tuhan?

Yeremia berpesan dalam khotbahnya dan mengingatkan kita, bahwa pemberian Tuhan yang telah kita terima harus menjadi salurah kasih, keadilan dan kebenaran. Demikian Pdt. Oloan Pasaribu M.Th mengakhiri khotbahnya.


Dalam sambutannya, Sekretaris Jendereal GKPI-Pdt. Ro Sininta Hutabarat, M.Th menyampaikan bahwa tempat pelaksanaan SAK XXI GKPI 2018 merupakan gedung monumen Jubileum 50 tahun GKPI. Untuk itu mari kita duduk bersama untuk mengevaluasi program kerja yang sudah ditetapkan pada SAK XX GKPI serta merumuskan dan menetapkan program kerja yang akan kita lakukan ke depan, sambung Pdt. Ro Hutabarat ini.

Pdt. Togar Simatupang , M.Th,  Ephorus GKPA, dinobatkan untuk memberi kata sambutan mewakili pimpinan gereja tetangga. Dalam sambutannya ephorus GKPA ini mengucapkan terimakasih kepada Bishop GKPI yang ikut mengundang gereja-gereja menghadiri acara pembukaan SAK XXI GKPI tahun 2018 ini. Momen-momen seperti inilah nuansa kebersamaan dan persaudaraan gereja-gereja di Indonesia khususnya yang ada di Sumatera Utara semakin terajut.

Sementara itu, Sekretaris Umum PGI-Pdt Gomar Gultom M.Th dalam sambutannnya menekankan pentingnya sinergitas dan kepedulian gereja-gereja untuk membantu negara dalam menghadapi permasalahan-permasalahan yang dihadapinya. Belum lagi selesai penanganan ataupun relokasi warga korban erupsi gunung Sinabung, kita sudah dikagetkan lagi dengan dahsyatnya hantaman gempa bumi tsunami yang meluluh lantakkan Palu, Sigi dan Donggala. Untuk itu Pdt. Gomar Gultom mengharapkan keikutsertaan gereja-gereja dalam menanggulangi dan meringankan penderitaan saudara-saudarai para korban gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah.

Disamping berbicara gempa dan tsunami, Gomar juga berbicara tentang berita hoaks. Pelaku penyebaran berita hoaks bukan hanya dari kalangan masyarakat biasa namun juga para elit politik. Melihat fenomena ini, Gomar mengajak pimpinan-pimpinan Gereja mengambil sikap untuk senantiasa menyuarakan perang melawan hoaks.

Diakhir sambutannya, Pdt. Gomar Gultom mengapresiasi GKPI atas partisipasinya selama ini dalam arak-arakan oikoumene di Indonesia.

« PREV
NEXT »

No comments