BREAKING NEWS
latest

STOP NARKOBA, NO DISKRIMINASI ODHA

Foto bersama MPH dan para peserta seminar HIV/AIDS


Sekalipun gerimis mengguyur dari pagi hingga siang hari pada Selasa (28/9), tak menyurutkan semangat 150-an pelajar dan pemuda se Kec. Pematang Bandar mengikuti kegiatan sosialisasi dalam rangka peringatan hari Sumpah Pemuda ke-91 tahun, dan membangun komitmen untuk ""Stop Narkoba, No Diskriminasi ODHA!"

Selain dihadiri para pelajar dan pemuda, sosialisasi juga dihadiri oleh Wakil Sekum PGI Wilayah Sumut Pdt. Bima Gustav Saragih, Ketua Sinode GKI Sumut Pdt. Asal P.Tambunan, M.Th, Ketua Komisi HIV/AIDS PGI Wilayah Sumut Pnt. Reymond,HKBP AIDS Ministri Adha Sianturi, Kepala Sekolah SD YPKM GKI Sumut beserta guru dan orangtua siswa YPKM GKI Sumut.

BNNP Sumut Soritua Sihombing, M.Pd, dalam sosialisasinya menyampaikan bahwa banyak sekali dampak sosial dari penyalahgunaan Narkoba, diantaranya :
- Terjadi disharmoni pada lingkungan keluarga, sekolah, pekerjaan, dan sosial.
- Meningkatnya gangguan keamanan atau tindak kriminalitas.
- Terjadi hubungan seksual yang cenderung bebas dan berganti-ganti pasangan.
- Meningkatnya tindak kejahatan pemerkosaan dan aktifitas prostitusi. 80% penderita HIV/AIDS adalah pemakai narkoba
- Meningkatnya kecelakaan kerja/lalu-lintas.
- Meningkatnya tindak kejahatan peredaran gelap narkoba.

Para peserta begitu antusias mendengar penjelasan dari mantan guru matematika ini. Apalagi disela-sela penyampaian materinya, pria yang akrab dipanggil pak ombing ini juga memutar video dokumenter seputaran dampak penyalahgunaan narkoba.
Diakhir pemaparannya, Ombing mengajak para pelajar dan pemuda untuk bersama menyanyikan lagu “AIR MATA IBU PERTIWI".


Dari HKBP AIDS Ministry, Adha Sianturi menyampaikan bahwa HIV itu adalah virus yang hidup didalam tubuh manusia dan penyebarannya melalui cairan tubuh manusia, yakni cairan darah, sperma, vagina dan air susu. Oleh karena itu Adha mengajak agar para pelajar dan pemuda menjadi motor penggerak mencegah penyebaran HIV. Caranya bagaimana? Dengan menghindari pergaulan seks bebas dan mengkampanyekan stop stigma negatif terhadap orang dengan HIV-AIDS (ODHA) dan keluarganya, ujar Adha.

Beban terberat bagi ODHA adalah bukan penyakit HIV/AIDS melainkan hukuman stigmasisasi negatif dan perlakuan diskriminasi masyarakat sehingga secara psiskis hal tersebut memperburuk keadaan hidup ODHA, ungkap aktifis HIV-AIDS ini.

Sebelumnya dalam sambutan pembuka, Wakil Sekum PGI Wilayah Sumut Pdt.Bima Gustav S.Th menyampaikan bahwa penyalahgunaan narkoba dan penularan virus HIV adalah persoalan yang harus segera diatasi oleh bangsa Indonesia. Mengapa? Sebab Indonesia masuk dalam kategori "darurat narkoba", dan Sumatera Utara menjadi pintu masuk utama peredaran narkoba, ungkap Pendeta GKPS ini. Tugas siapakah ini? Tentu tugas seluruh komponen bangsa, baik pemerintah, aparat berwajib, tokoh agama, para pendidik, dan terutama pelajar dan pemuda, terang alumnus STT ini. Untuk itu dalam moment hari peringatan Sumpah Pemuda, Bima mengajak agar seluruh pelajar dan pemuda yang hadir dalam sosialisasi untuk mengambil peran agar narkoba dan HIV AIDS dapat teratasi. Dan momentum sumpah pemuda yang diperingati pada tahun ini sebagai momentum membangun komitmen untuk mengatakan tidak pada narkoba, ucap Bima.

Sementara itu Ketua Sinode GKI-Sumut Pdt.AP.Tambunan ,M.Th dalam sambutanya memberikan gambaran bahwa banyak pelajar dan pemuda Gereja yang harus berurusan dengan masalah hukum terkait penyalahgunaan narkoba. Ditambahkannya, tak sedikit pula mereka yang tersangkut persoalan hukum tersebut terindikasi sebagai pecandu berat, yang bolak-balik direhabilitasi, dan akhirnya harus rela kehilangan keluarga dan  masa depanya akibat penyalahgunaan narkoba.

Dipenghujung acara sosialisasi, ketua dan sekretaris komisi HIV/AIDS PGI Wilayah Sumut Pnt. Reymond J. Porie dan GI. Dwi Supriono, S.Pd, mengajak para pelajar dan pemuda untuk membangun komitmen menolak narkoba dan tidak menstigma serta mendiskriminasi para ODHA. Bentuk komitmen tersebut dapat dituangkan dalam bentuk tulisan maupun karikatur, dan dikirim ke Komisi HIV/AIDS PGI Wilayah Sumut.

Pewarta : GI. Dwi Supriono
Editor : Friska Ht. Balian
« PREV
NEXT »

No comments