![]() | |||||||
Hidup dengan benar |
Passion kedua
Setelah
mencipta dunia dan isinya, Tuhan melihat bahwa semua ciptaanNya baik adanya. Manusia
berbeda dengan ciptaan yang lain. Manusia mempunyai kelebihan dari ciptaan
lainnya yaitu manusia mengetahui apa yang salah dan yang benar. Firman Tuhan
mengajari manusia untuk hidup di jalan yang benar, bukan di jalan yang salah
yang tidak sesuai dengan FirmanNya. Bagaimana nasib orang benar tertulis dalam
bahan khotbah ini. Orang benar akan mendapatkan berkat dari Tuhan dalam
kehidupannya. Suka cita ada dalam hidupnya yang selalu rindu untuk merenungkan
dan melaksanakan ajaran sang Guru yaitu Yesus Kristus.
Kehidupan
yang benar akan membawa seseorang kepada keberuntungan. Keberuntungan itu
digambarkan seperti cahaya fajar dan terang. Sama seperti cahaya matahari di
pagi hari, cahayanya semakin terang menuju siang hari. Kehidupan orang benar
menerangi lingkungan sekitarnya, menerangi manusia lainnya. Tetapi sebaliknya
jalan orang jahat dan fasik digambarkan sebagai kegelapan. Kegelapan
mengakibatkan jalan yang dilaluinya dalam kehidupannya menjadi tidak nampak
sehingga dia tersandung. Dia tersandung karena perbuatannya sendiri. Orang
jahat tidak menduga mereka akan tersandung. Oleh sebab itu semua manusia harus
memperhatikan kata-kata gurunya. Dalam kekristenan, guru yang dimaksud adalah
Yesus yang diberitakan melalui Firman Allah (berita sentral Alkitab).
Sebagai
muridNya kita diajak untuk menyimpan pengajaran Tuhan dalam lubuk hati kita.
Kita memperhatikannya dan memeliharanya dalam perbuatan sehari-hari. Hati dan
pikiran berfungsi untuk berpikir. Hati merupakan organ sentral yang menentukan
tingkah laku kita. Pemikiran, keinginan dan emosi kita diatur oleh hati kita.
Pengajaran yang berasal dari Firman Allah seharusnya mengontrol intelektual
kita. Pengajaran Tuhan yang mengontrol kehidupan kita sehari-hari. Pengajaran
itu sama dengan kehidupan dan kesehatan. Kehidupan kita menerima berkat Tuhan
dan terlepas dari hal yang buruk dalam kehidupan. Hati harus dijaga melebihi
yang lainnya karena hati menjadi sumber pemikiran dan tingkah laku yang baik
dalam kehidupan. Roh Allah ada di dalam hati kita. Kita wajib mendengar,
merenungkan dan melakukan FirmanNya.
Tetapi
mulut yang serong dan bibir yang curang mampu memutarbalikkan kebenaran. Apa
yang ada dalam hati dan pikiran kita biasanya itulah yang kita ucapkan. Jadi
yang mau melakukan dan mengatakan yang tidak benar menunjukkan hatinya yang
gelap. Kata-kata yang jahat tidak perlu diucapkan karena pasti bertentangan
dengan Firman Tuhan. Tujuan hidup dan perbuatan yang benar yang harus dilakukan
setiap hari. Jangan pernah meninggalkan pengajaran FirmanNya yang menjadikan
kita manusia yang baik.
Apa
yang diperoleh orang benar dalam hidupnya akan berbeda dengan apa yang
diperoleh orang jahat. Orang benar akan memperoleh berkat Tuhan dalam hidupnya.
Orang fasik tidak akan merasakan damai dalam hidupnya. Sebaliknya kesusahan
yang akan diterimanya. Jika orang fasik memperoleh banyak harta benda dalam
hidupnya, harta benda yang dimilikinya tidak akan mendatangkan suka cita dalam
hidupnya tetapi harta bendanya akan menjadikan dia manusia yang selalu khawatir
tentang masa depannya. Harta benda yang dimilikinya datang dari perbuatan jahat
bukan hasil dari pekerjaan yang baik. Dia tidak akan dapat menikmati hidupnya
dan hidup dalam ketakutan. Rasa khawatir dan takut akan mendatangkan penyakit.
Tetapi orang benar, apapun yang terjadi dalam hidupnya, dia tetap berserah
kepada Tuhan sebagai sumber suka cita dan damai sejahteranya. Dia akan sehat
walaupun keadaan ekonominya pas-pasan. Kalau orang benar memperoleh harta
benda, kekayaan dan kepintaran, itu semua diperolehnya dari pekerjaan yang baik
dan akan dipakainya untuk membantu orang yang memerlukannya. Dia tahu itu semua
itu datang dari Tuhan, bukan miliknya
sendiri. Dia sadar bahwa itu semua bukan datang dari pengetahuan dan
kekuatannya sendiri.
Ada
bimbingan moral dalam bahan khotbah ini yang harus diperhatikan oleh semua
orang yang menerima Yesus sebagai juruselamat dunia.Sama seperti yang dilakukan
Paulus dalam hidupnya, dia menerima Injil, melakukannya dan menjadi saksiNya (Gal.
1:11-18). Hanya Tuhan yang dapat memberitahukan kebenaran kepada Paulus dan kita sebagai anak-anak Tuhan, tetaplah kita
setia membaca, merenungkan dan melakukan FirmanNya sehingga suka cita
berlimpah-limpah dalam hidup kita (Mazmur 16:11).
Demikianlah
pesan Firman Tuhan yang sampai kepada kita minggu ini. Kita diajak memilih yang
mana, jalan hidup orang fasik atau jalan hidup orang benar. Jalan hidup yang
diajarkan Tuhan adalah jalan hidup orang benar yang sesuai dengan kehendakNya.
Pekerjaan yang dilakukannya adalah pekerjaan kebaikan (Galatia 5:22-23). Jalan
kehidupan yang memberikan sukacita berlimpah-limpah dan akan memberikan
kebaikan bagi kita sekalian. Umat Tuhan diajak untuk memilih jalan hidup orang
benar karena hasilnya adalah hidup damai sejahtera dalam Tuhan dan menjadi
berkat, menjadi garam dan terang bagi masyarakat sekitarnya. Amin.
Pdt. M.W. Tarigan
ss/sfh
No comments
Post a Comment