![]() |
Foto: Yesus Menyembuhkan Orang Sakit |
RENUNGAN MALAM
A. PENDAHULUAN
Setiap orang pernah mengalami yang namanya “sakit”, baik orang kaya atau miskin, anak-anak atau dewasa, pejabat atau rakyat biasa, orang percaya atau tidak percaya, dll. Perbedaanya mungkin pada berat tidaknya penyakit yang dialami, atau mungkin cara-cara yang ditempuh untuk beroleh kesembuhan. Dalam konteks orang percayapun ada berbagai sikap yang dilakukan untuk memperoleh yang namanya kesembuhan. Tidak jarang mereka yang mengaku sebagai orang percaya masih melakukan cara-cara yang tidak seturut dengan Firman Tuhan atau bersikap terlampau rohani hanya dengan mengandalkan doa. Bagaimanakah kita menyikapi hal ini? Agar kita tidak salah dalam mengambil sikap maka pilihan terbaik adalah meminta petunjuk dari sebuah buku yang tak pernah usang (ketinggalan zaman) dan mampu menjawab setiap persoalan hidup itulah Alkitab Firman Allah yang tidak pernah berubah dari dulu hari ini sampai selama-lamanya.
B. ISI
1. Kesembuhan menurut Alkitab
Dapat dipastikan untuk mendapatkan kesehatan semua orang akan berusaha semaksimal mungkin, bahkan sampai berobat keluar negeripun ditempuh untuk memperoleh yang namanya kesehatan. Pertanyaannya, apakah setelah penyakitnya disembuhkan ia telah benar-benar sehat? Secara jasmani, ia memang sudah sehat tetapi secara rohani belum tentu. Sehat jasmani itu penting, tetapi tidak melebihi kesehatan secara rohani. Apa gunanya tubuh kita sehat jika roh dan jiwa kita merana karena hidup tanpa mengenal Tuhan.
a. Kesembuhan secara Rohani. Tuhan lebih mengutamakan kesembuhan Rohani melebihi Jasmani.
• Yesus menyelesaikan penyakit dosa orang lumpuh (Mat. 9:2). Dosa merupakan penyakit yang paling berat bagi umat manusia sebab membawa maut (Rm. 6:23).
• Yesus menanggung semua penyakit dosa manusia di atas salib (Yes. 53:4-5). Bilur-bilur darah Kristus menyembuhkan kita secara rohani. Darah yang tertumpah di kalvari menyucikan segala dosa kita.
• Yesus menyembuhkan Paulus secara rohani dalam perjalanan ke Damsyik (Kis. 9), namun secara jasmani Paulus tidak disembuhkan tetapi diberi kekuatan untuk menjalaninya (2 Kor. 12:8-9). Hal ini membuat Paulus dapat berkata bahwa manusia batiniah/rohani lebih utama dari lahiriah/jasmani (2 Kor. 4:16).
b. Kesembuhan secara Jasmani. Walau tidak melebihi kesembuhan rohani tetapi jasmani adalah hal yang penting.
• Yesus memulihkan orang lumpuh (Mat. 9:6-7), wanita pendarahan (ay.22), orang buta (ay. 29-30), dll. Artinya, Yesus sangat peduli dengan kesehatan jasmani manusia.
• Yesus mengorbankan sekitar 2000 ekor babi hanya untuk kesembuahan orang gila/kerasukan roh jahat (Mrk. 5:2, 13,15). Artinya, kesehatan seseorang lebih penting dari segala harta benda.
2. Mujizat Kesembuhan dalam Alkitab. Ketika seseorang mengalami sakit (secara jasmani) maka yang ia harapkan adalah kesembuhan. Bagaimanakah kesembuhan itu datang?
a. Berobat ke dokter (Mat. 9:12). Artinya, bahwa Tuhan sanggup secara ajaib meyembuhkan seseorang, tetapi IA memakai sarana (dokter/RS) sebagai perpanjangan tanganNya. Tuhan bisa menyatakan mujizatnya melalui seorang dokter.
b. Melalui doa dan urapan hamba Tuhan (Yak. 5:14). Artinya, bahwa Tuhan memakai hambaNya untuk menyatakan mujizat kesembuhan bagi seseorang. Tapi ingat, tidak semua penyakit sembuh ketika didoakan.
c. Tuhan sendiri yang menyembuhkan. Dalam PL, seorang tokoh yaitu Ayub mengalami sakit yang parah (Ayub 2:7) dan akhirnya Tuhan sendiri yang memulihkannya (Ayub 42:10). Dalam PB Tuhan Yesus melakukan banyak mujizat kesembuhan. Ini berarti bahwa ada kalanya Allah yang sendiri turun tangan menyatakan mujizat kesembuhan bagi seseorang.
3. Sikap terhadap mujizat kesembuhan.
a. Mau menyelesaikan urusan dosa/kerohanian yang tidak sehat (Mat. 9:2)
b. Memiliki iman yang teguh (Mat. 9:21-22)
c. Meyakini bahwa Tuhan sebagai sumber kekuatan dan kesembuhan (Kis. 3:16)
C. KESIMPULAN
Saat kita percaya sesungguhnya kita telah disembuahkan dari penyakit dosa dan saat kita beriman maka secara jasmani kita juga akan mengalami pemulihan. Jikalaupun kita belum dipulihkan Tuhan akan tetap beri kekuatan untuk menjalani hidup ini, bahkan jika akhirnya penyakit kita tidak sembuh maka itu akan Tuhan pakai untuk mengantakan kita pada kekekalan bersama dengan DIA. Amin.
Pdt. Mindo Simanjuntak.S.Th,M.A.,M.Pd.K ( Ketua MD GKRI Sumut)
Ss/Sfh
No comments
Post a Comment